foto oleh juan belegur
Duet pasangan kekasih Ferdy
Soukotta dan Chrisema Latuheru ini cukup menggemaskan. Tidak hanya jagoan
bermain musik namun mereka juga mengkolaborasikan gitar dan biola sehingga menghasilkan
bunyi yang apik. Di malam Tempat Paling Liar di Muka Bumi : Salatiga, mereka
tidak hanya berbagi tentang musik mereka tetapi juga berbagi tentang perjalanan
cinta dan karya-karya yang kemudian dihasilkan seiiring dengan perjalanan cinta
mereka.
“Fis Project ini lahir karena
musik ini menyatukan kita. Kita berdua punya kecintaan yang sama.” Ujar Ferdy
ketika ditanya tentang bagaimana awalnya Fis Project lahir. Selain itu Fis Project
juga adalah proyek yang dibentuk supaya ‘kisah cinta’ mereka pun dapat
diterima oleh keluarga. Berbekal semangat untuk menebarkan cinta lewat setiap karya yang
dibuat mereka percaya bahwa dengan cinta tembok sebesar apapun dapat mereka
tembus.
Setahun sudah Fis Project berjalan dan diawali dengan meng-cover lagu-lagu orang lain sampai akhirnya lagu
pertama yang mereka buat berjudul “Katong Pung Carita” yang diunggah di
youtube. Lagu tersebut menurut Ferdy bercerita tentang doa dan cinta. Bagaimana
mereka berdua bisa terus bertahan dengan menjalin hubungan jarak jauh satu
dengan yang lain.
Saat ini Fis Project sedang
mengumpulkan materi untuk merampungkan album perdana mereka yang menurut
rencana akan berformat akustik dengan berisikan 8 lagu. Chrisema yang biasa
disapa dengan Is bercerita bahwa setiap lagu yang ada di dalam album ini adalah
penggalan cerita dari kisah cinta mereka. “Jadi karena ini adalah cerita
tentang kita berdua, kita tidak mau ini dibuat-buat. Biarkan sesuai dengan
perjalanan kita saja.” Ujar Is. Untuk merampungkan album ini Ferdy dan Is
juga berencana untuk menjual kaos untuk mendukung proses rekaman yang saat ini
sedang berjalan. Salah satu kesulitan
yang ada di dalam proses merampungkan album ini adalah bagaimana menyamakan
referensi musik yang ada di dalam kepala keduanya. Ferdy yang sangat jazz dan
Is yang sangat klasik. “Tapi kita tidak boleh kalah dengan ego kita.” Ferdy
melanjutkan.
Ketika membuat musik niat dari
Fis Project adalah untuk memberkati orang. Ada ekspresi yang ingin mereka
tampilkan lewat musik mereka. Tapi ada juga beban yang dirasa di dalam jiwa
mereka tentang bagaimana masih ada ‘tembok’ antara musisi satu dengan musisi
lainnya. Belum ada sikap baik untuk saling menerima perbedaan karya satu dengan
yang lain. Dan yang paling parah adalah masih adanya sikap saling merendahkan
satu dengan yang lain.
Baiknya semuanya
dikembalikan kepada niat. Semoga Fis Project terus menebarkan cinta lewat karya-karya mereka. Dan kami
tunggu album perdanya.
Comments
Post a Comment